Sebuah persembahan dari Hati, oleh Hati, dan untuk Hati."Apa yang kita tulis tidak akan pernah hilang walau ditelan waktu.."

Sabtu, 09 April 2011

Olahraga mengurangi resiko terkena Al-zheimer

                       Pendidikan jasmani dan olahraga sering dianggap sebagai kegiatan pembelajaran yang membosankan, membuang-buang waktu dan menggangu perkembangan intelekktual seseorang ( Suherman, 2004 ). Anggapan ini dipertegas oleh Soepartono ( 2005 ) bahwa sampai saat ini, pendidikan jasmani dan kegiatan olahraga dianggap sebagai kegiatan orang-orang yang tidak mempunyai kegiatan atau menganggur dan para atlet. Mereka dianggap sebagai kelompok masyarakat ber intelektual rendah.

                       Pada kenyataannya, manusia seutuhnya tergantung pada lingkungan sekitar. Dan kebutuhan manusia yang paling penting ada dua yaitu kebbutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani itu sendiriterdiri dari; sandang, papan, dan pangan. Ketiganya apabila tidak terpenuhi akan mengakibatkan kesakitan pada tubuh kita atau bahkan kematian.

Untuk melatih jasmani kita agar lebih sehat dan kuat maka haruslah ada kegiatan yang mengarah pada pelatihan jasmani. Agar raga kita menjadi lebih kuat dan mempunyai daya tahan lebih tinggi yang akhirnya kita sebut kebugaran jasmani. Pelatihan jasmani tersebut menjurus pada kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani seperti yang didapat pada lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan untuk kebutuhan rohaniah merupakan pemenuhan jiwa kita, yang apabila tidak terpenuhi tidak akan menimbulkan efek rasa sakit bahkan kematian. Tetapi hanya berimbas pada rasa tidak tentram jiwa kita dan rasa tidak nyaman pada batin kita atau perasaan kita karena belum terpenuhi.
                        Kegiatan olahraga mempunyai banyak pengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari, baik fisik maupun mental kita.Misalnya saja, kegiatan olahraga atau pelatihan jasmani berpengaruh terhadap kerja jantung, peredaran darah, pernafasan, kekuatan otot, tulang metabolisme. Hal-hal tersebut dapat secara langsung kita rasakan dan kita indra. Selain berpengaruh pada jasmani, ternyata olahraga ternyata secara tidak langsung berpengaruh pada otak kita. Hal itulah yang tidak dapat kita indra secara langsung..
                        Diwaktu latihan olahraga atau kerja seluruh organ dalam tubuh kita bekerja lebih giat daripada biasanya. Oleh karena itu perlu rangsangan, syaraf –syaraf dalam otak kita lah yang mempunyai peranan penting. Dengan demikian, 0rgan-organ tubuh kita sering terlatih, sehingga syaraf pula ikut berlatih saat kita kerja. Karena syaraf  otak kita merupakan pusat pengendali organ-organ tubuh kita. Apabila kita renungkan sedalam-dalamnya uraian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi biologis dari olahraga mempunyai tujuan sebagai berikut:
  1. Menyempurnakan pertumbuhan badan secara harmonis serta mempertinngi kapasitas segala alat badan agar dapat melaksanakan fungsinya secara baik.
  2. Mengusahakan ketangkasan gerak yang bermanfaat, tenaga yang sebesar-besarnya dan daya tahan tubuh  yang se ulet-uletnya.
  3. Mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
 Yang sering dipertanyakan orang yaitu seberapa besar pengaruh olahraga terhadap kerja otak kita?

Tahanlah laju penuaan otak! Para peneliti kini sudah mengetahui bahwa kita memiliki kemampuan untuk menahan laju penuaan otak. Ini bukan hanya menyangkut soal menahan lajunya tahun atau usia Anda, tapi berhubungan juga dengan kemauan Anda untuk maju. Jadi, kemauan untuk maju yang digabung dengan kekuatan pikiran benar-benar dapat memaksimalkan kinerja otak. Hal ini dapat dibuk¬tikan berapa pun usia Anda.“Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak”. (Amsal 16:16)

Apakah olah raga membuat kita bertambah cerdas ? Menurut Dr John Ratey Prof dari Harvard medical school di Boston AS Olah Raga dalam banyak hal bisa membantu mengoptimalkan kemampuan otak dalam belajar. Menurut pria yang sedang menulis tentang hubungan antara olah raga dan otak ini, olah raga bisa memperbaiki sirkulasi darah, termasuk pada otak. sehingga dengan demikian otak menjadi lebih mudah bekerja.
Menurutnya olah raga juga meningkatkan metabolisme, menurunkan stres, memperbaiki mood dan konsentrasi. Semua itu membantu otak untuk bekerja dengan lebih baik. " sel-sel otak menjadi lebih flexible dan lebih siap menerima serta menyimpan informasi" jelasnya. Sejauh ini sudah banyak penelitian tentang pengaruh olah raga terhadap Neuron atau sel saraf.
                       Misalnya, manula yang berolah raga sedikitnya 3 kali dalam seminggu, 3 kali lebih terhindar dari alzheimer atau kepikunan (yaitu salah satu bentuk kepikunan akibat kemunduran (degenerasi) otak karena berkurangnya massa otak dan kematian sel-sel otak akibat proses penuaan) dari pada manula yang lebih sedikit berolah raga. Olah raga ringan pun sudah membantu misalnya, jalan kaki. Karena terapi medis untuk penderita alzheimer ada dua, yaituterapi farmakologis (obat-obatan) dan terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis memerlukan intervensi atau campur tangan pasien itu sendiri, perawat , dan lingkungan. Terapi non farmakologis bertujuan untuk mempertahankan funsi kognnitif yang masih ada berupa berbagai macam program aktivitas yang dapat diberikan, antara lain terapi relaksasi dan latihan fisik untuk menyehatkan kerja otak, senam otak.. 
Berolahragalah! Otak akan berkembang dengan  seiring masuknya oksigen ke dalam tubuh. Jadi meskipun hanya berjalan cepat, lakukanlah. Namun yang terbaik adalah dua kali seminggu melakukan olah tubuh seperti; lari, bersepeda, berenang, atau olahraga aerobik lainnya. Dengan menggerakkan otot-otot, maka tubuh Anda akan memproduksi protein yang memegang peranan amat penting dalam proses berpikir kita.
Olah raga dapat meningkatkan aliran oksigen ke otak, memperbaiki flexible thinking, dan bahkan membantu dalam melahirkan sel-sel syaraf yang baru. Tidur dan relaksasi sangat penting untuk kesehatan otak. Usahakanlah dapat tidur nyenyak setiap malam. Beranilah melakukan kegiatan di luar aktifitas rutin Anda. Otak Anda akan menjadi segar karena hal ini. Lakukan kegiatan yang menurut Anda (semula) hanyalah kegiatan yang main-main. Mempelajari keahlian baru, makin sulit justru makin bagus. Sebab hal ini membantu menciptakan terbentuknya jaringan atau koneksi baru dalam otak.
 Latih otak Anda dengan ‘olahraga’ otak seperti belajar bahasa baru, main musik, dan scrabble. Bermainlah catur, permainan ini memperkuat hubungan jaringan antara lebih dari 30 bagian berbeda dalam otak. Gosoklah kedua tangan Anda bersamasama. Lakukan gerakan ini dengan penuh semangat kapan pun Anda perlu untuk memusatkan perhatian pada sesuatu. Gerakan ini akan memperlambat kekuatan otak Anda, tapi sebaliknya meningkat sama
 seperti otot-otot tubuh, otak juga perlu olahraga agar tetap tajam. Apa harus meningkatkan lagi intensitas olahraga? Tentu tidak, olahraga otak sangat sederhana dan Anda bisa memulainya dari meja kerja Anda. Saat mengoperasikan komputer, biarkan tangan yang lebih lemah (biasanya tangan kiri) Anda yang bermain dengan mouse-nya. Anda akan merasa ragu dan kaku, hal ini karena otak sedang berkelana melalui jalur yang belum familiar, dan sedang mempelajari apa yang belum diketahui sebelumnya. Semakin sering Anda melakukannya, makan latihan otak Anda akan semakin bermanfaat.
                      Otak kita terdiri dari 5 fungsi kognitif yaitu, memori, atensi, bahasa, kemampuan visual, dan fungsi eksekutif. Agar 5 fungsi kognitif tersebut tetap tajam seiring dengan penuaan otak, maka sangat penting untuk menantang, menstimulus, dan secara efektif melatih otak.
                       Beranilah melakukan kegiatan di luar aktifitas rutin Anda. Otak Anda akan menjadi segar karena hal ini. Lakukan kegiatan yang menurut Anda (semula) hanyalah kegiatan yang main-main. Mempelajari keahlian baru, makin sulit justru makin bagus. Sebab hal ini membantu menciptakan terbentuknya jaringan atau koneksi baru dalam otak. .
(Majalah Bahana, Oktober 2008)
                         Orang yang malas berolahraga akan lebih cepat pikun, ternyata ini bukan cuma olok-olok. Sejumlah riset yang dilakukan di Jepang dan Amerika membuktikan pernyataan tersebut. Penelitian dilakukan terhadap tikus-tikus percobaan di laboratorium,
tim peneliti dari University of California memanfaatkan tikus-tikus percobaan yang telah diberi ransum tinggi lemak dan tinggi gula. Setelah beberapa waktu, tikus-tikus tersebut mengalami kemerosotan zat penghantar saraf otak. Kondisi ini membuat tikus mengalami kesulitan mengingat kembali lorong-lorong jalan yang pernah mereka lalui dibandingkan dengan tikus normal.Walaupun demikian, para ahli menemukan bukti bahwa kemerosotan zat penghantar zat syaraf ini ternyata dapat dikoreksi dengan melakukan kegiatan fisik. Setelah diolahragakan selama 2 bulan, kadar zat penghantar syaraf dalam otak tikus-tikus yang telah mengalami kemunduran daya ingat tadi dapat kembali normal.
Kemudian, untuk melihat apakah lari membuat tikus-tikus yang depresi lebih baikan, para peneliti juga melakukan percobaan berikutnya dengan uji renang standar. Mereka mengukur waktu yang dihabiskan tikus untuk menghabiskan waktu diam saat di bak dan waktu yang dihabiskannya saat berenang aktif. Tikus yang depresi umumnya menghabiskan waktu lebih banyak untuk diam daripada bergerak.
Hasilnya, tikus yang paling lamban berlari sekalipun tetap menghabiskan waktu lebih lama berenang aktif dibandingkan tikus depresi yang tidak berlari. Hal tersebut menunjukkan bahwa berlari menghasilkan efek yang menyehatkan."Pada tikus-tikus yang depresi, berlari menghasilkan efek antidepresi setelah melakukannya selama 30 hari," kata Bjornebekk yang melaporkan temuan ini dalam Journal of Neuropsychopharmacology edisi terbaru.
Para peneliti juga mengamati perubahan di bagian otak yang disebut hippocampus. Bagian ini berperan dalam proses belajar dan menyimpan ingatan. Neuron-neuron di bagian tersebut terlihat meningkat jauh lebih banyak pada tikus-tikus depresi yang berlari secara rutin. "Formasi hippocampus adalah salah satu bagian otak manusia yang terlihat mengalami perubahan struktur pada pasien-pasien penderita depresi," ujar Bjornebekk. Sebelumnya, telah diketahui bahwa bagian hippocampus otak manusia mengecil pada orang-orang yang penderita depresi. Fenomena inilah yang menjadi alasan mengapa masalah-masalah mental sering dihubungkan sebagai pemicu depresi.
Dengan mengetahui hubungan tersebut, jika anda mengalami depresi jangan terburu-buru minum obat antidepresi tapi berolahragalah secara teratur. Selain fisik sehat, berolahraga terbukti menghasilkan efek penghambat aliran kembali serotinin selektif (SSRI) seperti yang dihasilkan obat antidepresi. (Live Science.com).
   Hasil penilitian ini dikuatkan dengan penilitian serupa yang dilakukan oleh tim dari Universitas Nihon Fukushi, Nagoya, Jepang.Relawan yang rajin jogging selama tiga kali per minggu memiliki kemampuan lebih baik dalam hal belajar dan daya ingat. Mereka menunjukan hasil lebih baik dalam tes membuat keputusan dan daya ingat dibandingkan relawan yang tidak jogging.

                           Relawan dipilih dari para pemuda yang tidak terbiasa melakukan jogging. Di awal riset mereka diminta menjawab soal-soal dan hasilnya rata-rata dapat menjawab 65 persen benar. Separuh di antara mereka kemudian diwajibkan melakukan jogging secara rutin selama tiga kali per minggu. sisanya tidak jogging. Setelah enam minggu, mereka diberi soal-soal lagi. Hasilnya 80 persen soal dapat di jawab dengan benar oleh kelompok jogging. Enam minggu berikutnya, mereka dapat menjawab benar 95 persen soal. Sementara kelompok yang tidak jogging hanya dapat menjawab 70 persen soal dengan benar.
                           Berapa lama sebaiknya berolahraga, agar dapat menggiatkan funsi otak ?? Tim peneliti dari University of Rudgers, New Brunswick, mendapatkan hasil bahwa jalan kaki 30 menit sama pengaruhnya terhadap fungsi otak dengan jalan kaki lebih lama. Jadi, jalan kaki, jogging selama 30 menit ataupun olahraga tiga kali per minggu sudah sangat membantu agar kita terhindar dari penyakit mudah lupa.Semua orang tahu bahwa olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk menyehatkan tubuh kita. Tapi apakah anda tahu bahwa apa manfaat olahraga untuk otak kita..? dengan berolahraga sedikitnya 10 menit setiap hari, akan membuat mental kita lebih sehat, pikiran jernih, berkurangnya stress dan akhirnya memicu timbulnya perasaan yang bahagia. Berikut ini beberapa manfaat olahraga untuk otak kita.
1. Dapat meningkatkan kemampuan otakLatihan fisik atau olahraga secara rutin, dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Dapat membantu menunda proses penuaan
Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya maka penurunan mental kian lambat. manfaat aktivitas tersebut setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3. Dapat mengurangi stress
Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. cara terbaik mengurangi stres yaitu melakukan aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari.
4. Dapat menaikkan daya tahan tubuh
Jika Anda senang melakukan olahraga dengan santai pada saat melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
5. Dapat memperbaiki kepercayaan diri
Semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka secara otomatis kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan aktifitas olahraga.
                        Ketajaman menganalisa, kecepatan berfikir, ketepatan bertindak, tidaklah diperoleh begitu saja, tetepi harus melalui latihan-latihan.Dengan keadaan tersebut maka, hiasilah hidup kita dengan aktifitas olahraga, dengan olahraga kita akan mendapatkan kesehatan dan kebugaran tubuh serta olahraga bermanfaat untuk otak kita yang menghasilkan penurunan tingkat stress dan peningkatan rasa percaya diri. Sekali lagi, mari berolahraga agar kita tetap sehat dan tidak mudah terserang Al-Zheimer...

Sumber:
http://www.wikipedia.org

1 komentar:

new_inset blog mengatakan...

Artikel yang anda sampaikan sudah bagus hanya saja saya ingin mengomentari judul anda saja. Karena saya rasa judul artikel ini kurang sesuai yang mana anda memberi judul artikel ini 'Olahraga mengurangi resiko terkena Al-zheimer' tetapi anda tidak menjelaskan definisi penyakit alzaimer dan sebab-sebab penyakit tersebut. dalam artikel ini lebih condong mengenai manfaat olah raga untuk kesehatan tubuh pada umumnya sehingga judul diatas kurang cocok. terima kasih

Posting Komentar