Fakta pemipihan bentuk Bumi, (dalam arah porosnya) berdasarkan gaya sentrifugal
Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Pada planet inilah manusia, hewan, dan tumbuhan dapat hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat berbagai keindahan dan kelengkapan untuk 33 kehidupan. Jarak bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer. Pada zaman dahulu, orang menganggap bahwa bentuk bumi adalah datar dan langit melengkung.
Anggapan ini ternyata keliru, setelah diketahui bukti-bukti oleh ilmuwan Yunani Aristoteles. Lebih dari 70% bumi kita berupa lautan, dan sisanya berupa daratan yang permukaannya tidak rata. Bumi dapat bergerak mengelilingi sumbunya (disebut rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (disebut revolusi). Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit (dibulatkan menjadi 24 jam) dari barat ke timur.
Akibat rotasi bumi dari barat ke timur, maka seolah-olah benda-benda langit bergerak dari timur ke barat. Selain mengalami rotasi, bumi juga dapat mengalami revolusi, dengan periode 365,3 hari.
Akibat rotasi bumi dari barat ke timur, maka seolah-olah benda-benda langit bergerak dari timur ke barat. Selain mengalami rotasi, bumi juga dapat mengalami revolusi, dengan periode 365,3 hari.
Adanya kehidupan di muka bumi disebabkan karena adanya lapisan yang dapat melindungi bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat kuat di siang hari serta mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Lapisan yang melindungi bumi ini disebut lapisan atmosfir. Lapisan atmosfir tersusun oleh beberapa gas, yaitu gas nitrogen sebanyak 78% volume, gas oksigen sebanyak 21% volume, gas argon sebanyak 0,09% volume, serta sisanya gas karbon dioksida.
Planet bumi mempunyai satu satelit, yaitu bulan. Bulan merupakan satelit yang beredar mengelilingi bumi. Bulan dapat berevolusi (mengelilingi bumi) dalam waktu 27,3 hari pada jarak sekitar 384.400 kilometer di bawah gaya tarik gravitasi bumi. Akan tetapi karena gerakan perputaran bumi, maka bulan memerlukan waktu sekitar 29 ½ hari untuk kembali lagi pada poros semula.
Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, melainkan cahaya bulan berasal dari pantulan cahaya matahari. Meskipun 34 bulan mengelilingi bumi, tetapi bulan tidak jatuh ke bumi. Hal ini karena adanya gaya sentrifugal bulan yang lebih besar dibandingkan gaya tarik bumi. Akibatnya bulan semakin menjauh dari bumi, dengan kecepatan 3,8 cm/tahun.
Perputaran itu disebut rotasi atau diartikan sebagai perputaran bumi pada poros/sumbunya. Sumbu Bumi itu terbentang dari utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Garis utara-selatan Bumi tidak berhimpitan seperti pada sumbu globe (bola dunia) yang terdapat di ruang kelas kamu. Rotasi Bumi dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan bumi mengelilingi matahari.
Kecepatan putaran Bumi diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk melakukan satu putaran. Tepatnya 23 jam 56 menit 4 detik. Sekali rotasi, Bumi menempuh 3.600 bujur selama 24 jam. Artinya 15 derajat (bujur) menempuh empat menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 15 derajat akan berbeda waktu empat menit. Maka dari itu, selain pergantian siang dan malam dan perbedaan waktu, rotasi Bumi menimbulkan beberapa fenomena ; gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
Sebenarnya, akibat rotasi tersebut, benda-benda di Bumi mengalami gaya sentrifugal (gaya yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar). Namun karena putaran Bumi sangat cepat, hal itu tidak bisa dirasakan. Efek gaya sentrifugal itu baru dapat kita rasakan ketika menaiki mobil dengan kecepatan tinggi dan melewati tikungan. Kamu akan merasa terlempar ke samping atau seperti ke sisi luar lingkaran itu. Dalam sehari-hari, kamu bisa mengamati rotasi dalam bentuk lain. yakni pada permainan gasing dan yoyo. Dua permainan ini ibarat memiliki orbit yakni di bagian tengahnya sebagai pusat perputarannya. Lama putaran dua permainan itu tergantung pada bobotnya. Semakin berat, maka putarannya akan sebentar dan sebaliknya.
Secara umum diketahui bahwa Bumi berbentuk bulat seperti bola sejak ribuan tahun yang lalu. Eratosthenes bahkan menghitung lingkarannya dengan ketelitian yang luar biasa
Namun ternyata tidak sesempurna itu. Bumi berputar pada porosnya, dan sebagai akibatnya bumi menjadi benjol karena gaya sentrifugal, suatu gaya mendorong keluar yang juga anda alami ketika mobil yang anda tumpangi membelok ke kiri tiba-tiba. Karena perputaran Bumi, muncul sebuah gaya keluar yang maksimum di Katulistiwa Bumi, membuat benjolan keluar di daerah Katulistiwanya seperti bola basket yang diduduki. Bentuk ini disebut bola dengan benjolan melintang (oblate spheroid).
Namun ternyata tidak sesempurna itu. Bumi berputar pada porosnya, dan sebagai akibatnya bumi menjadi benjol karena gaya sentrifugal, suatu gaya mendorong keluar yang juga anda alami ketika mobil yang anda tumpangi membelok ke kiri tiba-tiba. Karena perputaran Bumi, muncul sebuah gaya keluar yang maksimum di Katulistiwa Bumi, membuat benjolan keluar di daerah Katulistiwanya seperti bola basket yang diduduki. Bentuk ini disebut bola dengan benjolan melintang (oblate spheroid).
Jika kita menarik garis dari kutub utara ke selatan Bumi, garis tengah bumi adalah 12.713,6 km. Jika anda mengukur diameter dengan garis Katulistiwa sebagai garis tepi, maka panjangnya adalah 12.756,2 km, di mana terdapat perbedaan sekitar 42,6 kilometer. Itu melebihi toleransi pada bola bilyar. Jadi Bumi memang lebih lembut dari bola bilyar, tetapi tidak sebulatnya, seandainya ukuran Bumi dikecilkan.
Secara sederhana, Newton dapat menjelaskan mengapa planet-planet dapat memutari orbitnya dengan stabil. Sebagai contoh, Bumi memutari Matahari, karena ada gaya tarik Matahari terhadap Bumi (gaya sentripetal). Karena gerak Bumi memutar (sistem tidak inersial), timbul gaya yang arahnya menjauhi Matahari (gaya sentrifugal), sehingga orbit Bumi stabil. Bandingkan jika kita sedang berada di dalam mobil. Ketika berbelok, terasa ada gaya dorong pada tubuh ke arah luar mobil. Oleh karena itu, pada tikungan yang tajam, selalu diaspal agak kasar dan badan jalan dibuat agak miring, sehingga mobil tidak terlempar keluar jalur ketika berbelok.
Jadi bentuk bumi sebenarnya tidak bulat tetapi agak sedikit lonjongseperti telur, akibat dari pengarush gaya sentrifugal (bumi berputar pada porosnya/berotasi)
Sumber:
http://en.wikipedia.org
http://www.forumsains.com
.
Sumber:
http://en.wikipedia.org
http://www.forumsains.com
.
2 komentar:
Bumi berputar pada porosnya, dan sebagai akibatnya bumi menjadi benjol karena gaya sentrifugal, suatu gaya mendorong keluar yang juga anda alami ketika mobil yang anda tumpangi membelok ke kiri tiba-tiba. Karena perputaran Bumi, muncul sebuah gaya keluar yang maksimum di Katulistiwa Bumi, membuat benjolan keluar di daerah Katulistiwanya seperti bola basket yang diduduki. Bentuk ini disebut bola dengan benjolan melintang (oblate spheroid).
yupz...benar sekali....jadi bumi tidak bulat seperti bola sepak yang kiata bayangkan selama ini, tetapi agak lonjong dan memapat di bagian kutub-kutubnya layaknya telur akibat pengaruh gaya sentrifugal yang dialami bumi..
Posting Komentar