Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillaah, alhamdulillaah, wash shalaatu wassalaamu’ala rasuulillaah!
Di sini, di duniaku, aku ngin menampilkan sesuatu yang berbeda dari diriku. Aku ingin belajar menyikapi hidup dari sisi-sisi lainku. Melalui untaian-untaian kata yang kutoreh, aku ingin belajar memandang hidup dari sudut pandang yang kumiliki. Di sini, aku menyapamu sahabat. Kukatakan dengan indah kepadamu bahwa wanita sederhana di hadapanmu ini bernama Uswatun Chasanah. Kau boleh saja memanggilku Uus, Ana atau panggilan penaku, Uswah.
Aku adalah anak perempuan pertama. Seorang anak dari pasangan yang cukup bijaksana dan sederhana. Seorang kakak yang memiliki dua adik laki-laki dan perempuan. Seseorang yang selalu berusaha membuat kedua orang tua dan adiknya bangga, memberikan segala yang terbaik bagi mereka, atau paling tidak mereka tidaklah kecewa kepadaku.
Dulu aku hanya gadis kecil pendiam yang hanya bisa menangis ketika sandalku diumpetin teman waktu mengaji di TPQ dikompleks masjid tempat aku tinggal. Kini aku sudah dewasa, dari waktu dan pengalaman aku belajar menerima kenyataan hidup. Mencerna arti hidup yang sesungguhnya . Aku saat ini adalah seorang gadis biasa dan apa adanya. Aku tak memandang diriku dari rupawannya wajah ini, cerdas atau tidak otak ini, ataupun dari harta yang aku miliki. Aku sebagaimana setiap orang lainnya, adalah perpaduan istimewa yang rumit dan sukar untuk dilukiskan. Perpaduan antara berbagai kelebihan dan keterbatasan. Namun akau menilai diri ini dengan amat sangat tinggi, agar diri ini terbiasa dan memiliki idealisame yang tinggi dengan kelebihan dan keterbatasan ini. tetapi diri ini juga bukan orang yang mempunyai kepercayan diri (PD) yang begitu tinggi, aku tak pernah berfikir bahwa aku tak sedemikian berbakat sehingga tak perlu belajar dari orang lain.
Aku sungguh perempuan yang beruntung.
Aku pernah memiliki kesempatan bersekolah di perguruan Muhammadiyah dikota kecilku Babat. Aku pernah bermimpi dan bercita-cita kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, aku berusaha menggapai mimpiku itu degan mengikuti tes PMDK, Tuhan berkata lain, aku gagal. Namun pada akhirnya aku memutuskan untuk tak berhenti di tengah jalan. Universitas negeri lain yang tak kalah baiknya, aku raih. Aku lulus seleksi tes masuk sekolah tinggi terfavorit di negeri ini. Berbekal dukungan kedua orang tua, sahabat-sahabat, hingga keluarga besarku. Ya, pada akhirnya aku menjadi seorang mahasiswa di Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya.
Sahabat, lega rasanya kini kau telah benar-benar tersenyum padaku. Aku telah memperkenalkan diriku. Kini aku adalah sahabatmu, maka aku tak akan pernah sungkan berbagi padamu, berbagi dalam kebaikan. Dalam hidup ini, mari kita meraih mimpi-mimpi, mengapai harmoni, dengan melangkah pasti!!!